Manajemen Tafakkur, Syukur dan Kufur: Refleksi Dalam Kehidupan
DOI:
https://doi.org/10.52185/kariman.v8i02.151Keywords:
Nikmat, Tafakkur, Syukur dan KufurAbstract
Mentafakkuri alam semesta yang berjalan dengan keteraturannya sebuah kenikmatan yang tidak terhingga dari Allah SWT. Kenikmatan sebagai pemberian Allah SWT yang seharusnya kita sukuri. Baik kenikmatan itu kita memintanya kepada Allah SWT atau tidak. Ketika kita tidak mensyukurinya berarti kita terperangkap dalam kufur nikmat. Kufur nikmat dalam arti kita menyembunyikan kenikmatan dari Allah SWT bahkan tidak menerima bahwa Allah SWT yang memberi.
References
Abul Qasim Abdul Karim Hawazin Al-Qusyairi An-Nisaiburi, Risatul Qusyairi: Sumber Kajian Ilmu Tasawuf, 1998. Jakarta: Pustaka Amanah.
Ahmad Zainal Abidin, Ajaibnya Tafakkur dan Tasyakkur Untuk Percepatan Rezeki. 2014, Jogjakarta: Penerbit Safiroh.
Dwi Suwiknyo, Ubah Lelah Jadi Lillah: Jadikan Amaliah Duniamu Bernilai Akhirat, Jauhi Amaliah Akhiratmu Bernilai Dunia, 2017. Sidoarjo, Genta Hidayah.
Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), Tafsir Al-Azhar, Juz 13, 2004. 2004: Pustaka Panjimas.
Mochtar Effendy, Ensiklopedi Agama dan Filsafat. 2001. Palembang: Penerbit Universitas Sriwijaya.
M Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, 2005. Jakarta, Lentera Hati.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Jakarta, Balai Pustaka.
Quraish Shihab, Wawasan Islam; Tafsir Tematik Atas Pelbagai Persoalan Umat. 2007. Bandung: Penerbit Mizan
Team Penyusun/ Dewan Redaksi. 1997 Ensiklopedi Islam. Jakarta: Penerbit PT Ichtiar Baru Van Hoeve.
Team Penerjemah, Mushaf An-Nahdlah Al—Qur’an dan Terjemahnya, 2014. Jakarta: PT. Hati Emas.
Rachmat Ramadhana Al-Banjari, Ajaibnya Syukur Atasi Semua Masalah. 2014. Jogyakarta, Penerbi Sabil.