Asal-Usul Tasawuf: Sebuah Perdebatan
DOI:
https://doi.org/10.52185/kariman.v8i1.124Keywords:
Tasawuf, Mistisisme, Monisme, EksistensialisAbstract
Selama ini lazim diketahui bahwa teori tentang asal-usul tasawuf ada dua. Teori pertama, bahwa tasawuf berasal dari dalam Islam. Teori kedua, bahwa tasawuf berasal dari luar Islam. Dua teori ini besar kemungkinan dihasilkan dari pertanyaan: “Apakah tasawuf itu murni berasal dari dalam Islam, atau dipengaruhi oleh ajaran lain dari luar Islam?” Pertanyaan semacam ini jelas paling mendasar dan paling umum, tetapi cakupannya tidak cukup luas untuk mewadahi berbagai kemungkinan adanya teori lain yang lebih spesifik atau agak berbeda seputar persoalan asal-usul tasawuf. Dengan menambahkan tiga pertanyaan khusus, penelitian ini menemukan lima teori lain tentang asal-usul tasawuf, selain dua teori yang telah tersebut. Teori ketiga, tasawuf berasal dari luar Islam dan bertentangan dengan Islam. Teori keempat, tasawuf berasal dari dalam Islam, kemudian mendapat pengaruh dari luar Islam, dan tetap sesuai dengan Islam. Teori kelima, tasawuf berasal dari dalam Islam, kemudian mendapat pengaruh dari luar Islam, dan bertentangan dengan Islam. Teori keenam, sebagian ajaran tasawuf berasal dari Islam dan sebagiannya lagi berasal dari luar Islam. Teori ketujuh, tasawuf berasal dari masa setelah generasi utama Islam.
References
Ali, Yunasril, “Tasawuf” dalam Taufik Abdullah dkk., ed., Ensiklopedi Tematis Dunia Islam: Jilid 4: Pemikiran dan Peradaban (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, tt.).
Anwar, Rosihon, Akhlak Tasawuf (Bandung:Pustaka Setia, 2010).
Hilal, Ibrahim, Tasawuf Antara Agama dan Filsafat: Sebuah Kritik Metodologis, terj. Ija Suntana dan E. Kusdian (Bandung: Pustaka Hidayah, 2002).
Madjid, Nurcholish, Islam Doktrin dan Peradaban: Sebuah Telaah Kritis tentang Masalah Keimanan, Kemanusiaan, dan Kemodernan (Jakarta: Paramadina, 2000).
Muthahhari, Murtadha, Pengantar Ilmu-ilmu Islam, terj. Ibrahim Husain al Habsyi dkk. (Jakarta: Pustaka Zahra, 2003).
Nasution, Harun, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya: Jilid II (Jakarta: UI-Press, 1986).
______, Falsafah dan Mistisisme dalam Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1992).
Noer, Kautsar Azhari, “Mengkaji Ulang Posisi Al-Ghazali dalam Sejarah Tasawuf”, Paramadina (Jurnal Pemikiran Islam), Volume I, Nomor 2, Tahun 1999.
Rahman, Fazlur, Membuka Pintu Ijtihad, terj. Anas Mahyuddin (Bandung: Pustaka, 1995).
______, Islam, terj. Ahsin Mohammad (Bandung: Pustaka, 1997).
Schimmel, Annemarie, Dimensi Mistik dalam Islam, terj. Sapardi Djoko Damono (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000).
Simuh, Tasawuf dan Perkembangannya dalam Islam (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002).
Suryadilaga dkk., Alfatih, Ilmu Tasawuf (Yogyakarta: Kalimedia, 2016).
Syukur, Amin, Menggugat Tasawuf: Sufisme dan Tanggung Jawab Sosial Abad 21 (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999).